Sabtu, 14 Maret 2015

Kemana Mahasiswa ???



Pertanyaan di atas dalam beberapa hari ini kerap muncul di timeline media sosial
....................................................................................................
Mahasiswa ada disini pak..
Kami tak sedang berpura-pura buta.
Karena mata masih layak untuk melihat dunia.
Kami pun tak sedang berpura-pura tuli.
Karena hati ini sangat masih memerlukan siraman ruhani.
Bukannya kami diam, Sulit dirasa kami bergerak dalam drama yang penuh intrik dan taktik.
Bukan pula kami bisu, melihat rakyat yang menjerit akibat perekonomian yang lesu.
Kami pun sedang bergerak dalam ketidakpastian.
Sulit untuk membedakan antara retorika semata dengan kehidupan nyata.

Posisi kami begitu sulit !
Antara melawan dan dilawan. Musuh yang dihadapi pun bukanlah orang lain layaknya soeharto dahulu dan para antek-antek CIA-nya. Melainkan masih dalam satu kandung badan Ibu pertiwi.
Keadaan saat ini sangatlah berbeda jauh dengan jaman orba dulu.
Kebebasan dan hak individu menjadi otoritas yang dibelenggu.
Mahasiswa pun punya alasan untuk maju dan mengadu.
Walaupun harus nyawa yang dikorbankan untuk melawan para serdadu.
Tapi kini !
Di saat kebebasan tak lagi tahanan otoritas.
Menjadi legal dan tak tentu batas.
Semua elit penguasa, bebas melakukan titah sang penuntas.
Karena sudah mendapat restu dengan bukti legal yang pantas.
Yaitu, sebuah kepercayaan "DEMOKRASI" yang aturan dan tata caranya sudah sangat jelas.
Sulit..
Sulit untuk kita menuntut siapa kepada siapa.
Kepada siapa kita menuntut ?
Keadaan negara yang tak tentu kepastiannya..
Yang tak lagi menuruti titah Tuhan-Nya.
Sedang akan menuju perang antar saudara.
Inilah yang menjadi hati dan pikiran menjadi gulana.
Entah apa dan kemana ini kan berujung ?
Untuk saat ini kami hanya mampu berdoa atas semua kegamangan ini.
Tentu kami pun tak akan tinggal diam ketika harga diri tak lagii diindahkan.
Ketika kehormatan rakyat hanya menjadi tontonan sang penguasa dan mainan demokrasi dan politisasi.
Tidak akan..tidak akan..
Tolong beri kami kesempatan sejenak dalam tuntutan yang terus mendesak ini, untuk berfikir dalam tinjauan jauh ke depan.
.........................................................................................................
*Suara dari Mahasiswa yang sangat peduli akan negeri ini. Namun, masih miskin pengetahuan dan tuntunan.

Rabu, 04 Maret 2015

Indahnya Ukhuwah

       

    Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan dan bukan juga ucapan manis di bibir tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya dalam doanya. Jika diri ini diibaratkan sebagai jari kelingking. Jika diri ini diisntruksikan memindahkan meja. Maka yang terjadi, jari kelingking akan tidak kuat menopangnya, bisa jadi akan terkilir/patah. Sadar bahwa diri ini kita hanyalah sebagai jari kelingking, janganlah selalu berharap dan menuntut kepada yang lain. Orang yang terlalu sibuk menuntut orang lain, tanpa berbuat sesuatu. Dia lah yang akan dibinasakan oleh tuntutannya sendiri. Yang namanya Ukhuwah itu, ikhwah fillah. Tidak bisa didapat dengan menuntut orang itu. Ukhuwah dan persatuan itu syaratnya menuntut diri. Harga sebuah ukhuwah itu begitu mahal dibanding harta atau materi yang kita miliki. Ukhuwah itu  tak bisa dibeli namun direkati. Salam Sukses ^^